Cacing Penyebab Burung Beringus Mata Berair

Diposting oleh Ali Sodikin | Label: | Posted On Senin, 05 Desember 2011 at 14.21

Cacing Penyebab Burung Beringus Mata Berair
Sering kali kita menemui burung  bersin, beringus dan matanya berair. Hal itu dikarenakan adanya gangguan pada saluran pernafasan. Cacing, ternyata bisa menjadi penyebab gejala tersebut.

 mari kita amati sejumlah jenis cacing yang biasa mengganggu kesehatan burung. Yang paling banyak dijumpai adalah cacing tenggorokan (Syngamus trachea), cacing rambut (Capillaria sp.), cacing gelang (Ascaridia sp.), dan cacing pita

Cacing tenggorokan

Gejala: Burung tampak batuk-batuk, bersin, dan menggoyang-goyangkan kepala sambil menghilangkan lendir yang keluar dari lubang hidungnya.

Penyebab: Penyakit ini disebabkan parasit cacing tenggorokan. Cacing ini hidup di daerah tenggorokan yang dapat menyumbat saluran pernapasan sehingga dapat menyebabkan kematian.

2) Cacing rambut

Gejala: Tidak ada gejala yang khas. Gejala yang tampak hanyalah burung menderita diare. Namun, jika seekor burung terkena maka akan menjalar dengan cepat kepada seluruh penghuni sangkar tersebut sampai akhir-nya dapat mematikan seluruh isi sangkar tersebut.

Penyebab: Penyakit ini disebabkan oleh serangan cacing rambut. Infeksi cacing dapat melalui pakan, minuman, dan tanah yang tercemar oleh telur cacing. Di dalam tubuh inang, cacing hidup pada selaput mukosa usus yang menyerap sari makan melalui darah burung yang dihisapnya.

3) Cacing gelang

Gejala: Serangan cacing ini tidak menimbulkan gejala yang khas. Akibat serangan cacing ini dapat menimbulkan penyakit kurang darah (anemia) dan keracunannya pada burung inang oleh ekskresi buangan dari parasit. Demikian juga kebiasaan cacing ini menggerombol pada satu tempat dapat menyebabkan tersumbatnya usus sehingga berakibat burung inang mati.

Penyebab: Cacing gelang menjadi penyebab sakitnya burung-burung dari suku paruh bengkok, merpati, dan unggas.

Tanah yang terinfeksi cacing dapat dikeduk bagian atasnya kemudian diberikan kapur pertanian serta disemprot dengan larutan desinfektan, seperti FreshAves.

4) Cacing pita

Gejala: Cestodiosis dapat disebabkan oleh berbagai jenis cacing pita, seperti Davainea proglottina, Raillietina sp., Amoebotaenia sphenoides, dan Choanotaenia infundibulum. Gejala umum yang tampak pada burung yang terserang cestodiosis adalah lesu, pucat, kurus, anoreksia (tidak mau makan), sedikit diare. Cestodiosis davainea dapat menye-babkan burung tampak selalu membuka paruhnya seperti kehausan, sedangkan cestodiosis raillietina dapat menyebabkan bulu burung men-jadi kasar.

Penyebab penyakit ini adalah cacing pita. Cacing pita yang terpendek adalah Davainea proglottina (0,5 mm—3 mm) dan yang terpanjang adalah Raillietina tetragona dan R. echinobothrida (25 cm).

Selain pengobatan terhadap cacing, upaya pencegahan juga perlu dilakukan. Hewan perantaranya yaitu lalat dan siput darat perlu dibasmi. Hewan ini dapat menularkan telur-telur cacing yang dimakan pada inangnya, yaitu unggas dan burung.


Peta Penyakit Burung, Gejala, Penyebab dan Pengendaliannya
(Ini saya ambilkan dari web saya. Versi aseli dalam bentuk tabel. Semoga bermanfaat)

Penyakit karena kekurangan vitamin:

1. Avitaminosis A
Gejala: Pertumbuhan terhambat, rabun senja, mata menjadi sakit (xeropthalmia), kulit dan bulu menjadi kasar, gangguan reproduksi, persendian membengkak dan kaku. Jika kondisi parah akan timbul kebutaan
Penyebab: Kekurangan vitamin A
Pengendalian: Beri Vitamin A (makanan atau olahan pakan dari rumput hijau, jagung kuning, tepung lembaga jagung, tepung daun kacang-kacangan, susu, minyak ikan, tepung hati dan karoten)

2. Polyneuritis
Gejala: Nafsu makan hilang; tubuh kurus, otot lemah, terjadi degenerative syarat tubuh, dan kelumpuhan.
Penyebab: Kekurangan tiamin (Vitamin B1).
Pengendalian: Beri vitamin B1 (Sumber Vit B1:pakan olahan lain dari bekatul, biji-bijian sereal dan hijauan atau sayuran. Burung kena polyneuritis jangan diberi pakan mengandung thiaminase, seperti ikan mentah)

3. Paralysis
Gejala: Tumbuh lambat, terjadi sindrome curled toe paralysis (anak burung berjalan pada persendian tarsonuta tarsus dan jari-jarinya melekuk ke dalam), kelumpuhan kaki dan daya tetas telur menurun.
Penyebab: Kekurangan riboflavin (vitamin B2).
Pengendalian: Berikan Vitamin B2 (Sumber Vitamin B2 adalah pakan atau bahan olahan lain dari hijauan, sayuran, ragi atau jamur, kotoran unggas yang sudah mengalami proses proses pengeringan dengan baik, susu dan hati).

4. Avitaminosis B5
Gejala: Bulu rontok, pertumbuhan lambat, kulit bersisik dan daya tetas telur turun.
Penyebab: Kekurangan vitamin B5 (asam pantotenat).
Pengendalian: Berikan Vitamin B5 (Sumber vitamin B5: pakan atau olahan lain dari biji-biji sereal, hijauan atau sayuran, tepung hati, tepung kacang, ragi, tepung terigu, tepung kedelai dan jagung).

5. Dermatitis
Gejala: Pertumbuhan lambat, ada kutil di jari-jari dan kaki, gemetaran, gerakan badan tak terkoordinasi.
Penyebab: Kekurangan B6 atau piridoksin.
Pengendalian: Berikan Vitamin B6 (Sumber tepung ragi, tepung hati, hijauan, biji-bijian sereal, tetes gula tebu, tepung terigu, menir dan susu).

6. Avitaminosis B12
Gejala: Pertumbuhan lambat, pertumbuhan bulu jelek, daya tetas telur rendah.
Penyebab: Kekurangan vitamin B12
Pengendalian: Berikan vitamin B12 (Sumber vitamin B12 adalah makanan atau barang olahan lain dari faeses yang dikeringkan, kuning telur, tepung ikan, whey (hasil sampingan keju), tepung kedelai, makanan lain yang sudah mengalami fermentasi zat renik seperti ragi)

7. Avitaminosis C
Gejala: Selaput lender mulut membengkak, berdarah dan luka-luka; tulang lemah; kapiler darah mudah pecah
Penyebab: Kekurangan Vit C
Pengendalian: Berikan Vitamin C (Sumber buah-buahan, sayuran dan hijauan)

8. Rachitis
Gejala: Tumbuh lambat; tulang kaki dan dada membengkak; paruh lunak dan kulit telur tipis
Penyebab: Kekurangan vitamin D
Pengendalian: Berikan vitamin D (Sumber makanan atau bahan lain seperti susu). Disertai pula penjemuran di pagi hari antara pukul 08.00 sampai 09.00.

8. Perosis (Avitaminosis E)
Gejala: Tumbuh lambat; kegagalan reproduksi; gangguan jantung; tidak bias berjalan atau berdiri secara normal; lumpuh; alami enchephalomalica: penyakit dari otak yang menyebabkan burung berputar-putar ke belakang atau lari ke belakang, ke samping, atau berjungkir balik
Penyebab: Kekurangan Tokoferol (Vitamin E)
Pengendalian: Berikan vitamin E (Sumber vitamin E kacang-kacangan, bungkil, taoge, kuning telur dan hijauan serta sayur-sayuran).

9. Hemorraghi
Gejala: Mudah terluka, alami pendarahan; pembuluh kapiler mudfah rusak dan/ atau pecah
Penyebab: Kurang vitamin K
Pengendalian: Berikan Vitamin K (Sumber seperti sayuran warna hijau dan tepung ikan)

Penyakit karena defisiensi mineral
1. Demineralisasi tulang
Gejala: Kelainan tulang; pembesaran persendian; kelumpuhan dan pelunakan tulang tua.
Penyebab: Kekurangan Ca (Kalsium)
Pengendalian: Berikan Kalsium (Sumber Kalsium adalah tulang ikan, kulit kerang dan daun tanaman legume)

2. Kekurangan P
Gejala: Timbul rachitis dan osteomalacia; pica atau kelainan nafsu makan, suka makan tanah, tulang atau kayu; kelemahan otot dan kekuan persendian
Penyebab: Kekurangan P (phosphor)
Pengendalian: Berikan phosphor (Sumber phosphor makanan biji-bijian, tepung ikan, tepung tulang dan bungkil)

3. Tetany (Kekurangan Mg)
Gejala: Kejang-kejang; sempoyongan
Penyebab: Kekurangan Mg (Magnesium)
Pengendalian: Berikan Magnesium (Sumber Mg antara lain bekatul, dedak gandum. Jika sudah akut bisa diberikan injeksi Mg-laktat subkutan)

4. Defisiensi K (Kalium)
Gejala: Tumbuh terganggu; lemah; mudah kena tetanus yang diikuti kematian
Penyebab: Kekurangan Kalium
Pengendalian: Berikan Kalium (Sumber sayur-sayuran).

5. Kekurangan NaCl (garam dapur)
Gejala: Penurunan berat badan akibat penurunan konsumsi makanan
Penuebab: Kekurangan garam dapur
Pengendalian: Memberikan garam dapur dalam bentuk batangan merupakan langkah tepat. Pemberian NaCl tidak lebih dari 2% dari total pakan.

Penyakit karena protozoa (yang umumnya terjadi pada burung)

- Koksidiosis/ berak darah
Gejala: Kotoran warna merah; diare berdarah yang berlanjut ke kematian
Penyebab: serangan Eimeria sp
Pengendalian: Jaga kebersihan kandang dan peralatan dengan penyemprotan rutin tiap bulan dengan obat antiparasit

Penyakit karena bakteri
- Pullorum/ berak kapur
Gejala: Kotoran putih seperti kapur
Penyebab: Bakteri Salmonella pullorum
Pengendalian: Jaga kebersihan kandang dan peralatan dengan penyemprotan rutin tiap bulan dengan obat anti parasit.

Penyakit karena virus
- Psittacosis
Gejala; naik; demam; nafsu makan turun; lesu lemah; muncul gejala kena flu, ingus keluar dan bersin-bersin.
Penyebab: Virus Miyagawanella psittaci
Pengendalian: Belum ada obatnya yang manjur; Jaga kebersihan kandang dan peralatan dengan penyemprotan rutin tiap bulan dengan desinfektan.

Penyakit karena jamur

-Aspergillosis (serang paru-paru dan kantung udara; disebut juga air sac infection atau mold penumonia)
Gejala: Sulit bernafas; lemah, lesu, nafsu makan turun; menjulurkan leher
Penyebab: Makanan dan tempat yang ditumbuhi aspergillus fumigatus
Pengendalian: Belum ada pengobatan yang manjur. Untuk mengurangi gejala sakit, gunakan penyemprot anti jamur. Hindari pakan berjamur; dan pastikan kandang bebas jamur dengan penyemprotan rutin antiseptik tiap bulan.

Penyakit karena parasit
1. Ektoparasit (parasit yang menyerang dari luar)
Gejala:
- Bulu rusak;- Burung gelisah
- Suka mematuki bulu sendiri- Kanibal sesamanya;
- Macet berkicau; -Berkicau tidak los suaranya
Penyebab: Bermacam jenis kutu dan tungau
Pengendalian: Diolesi obat sistemik pembunuh kutu yang tidak hanya berkeliaran di luar tetapi juga yang bersembunyi di lapisan kulit.
- Semprot dengan antiparasit dan kutu untuk membunuh kutu yang berkeliaran di luar; secara periodic bulanan

2. Endoparasit (serangan dari dalam)
Gejala: Lesu, nafsu makan turun, berat badan turun; bulu kusam’ bulu rontok belum waktunya
Penyebab: Sejumlah jenis cacing
Pengendalian: Dioles dengan obat antiparasit yang bekerja secara sistemik dan /atau diberi obat cacing; pemberian berkelanjutan dilakukan sebulan sekali

Cara Menjinakkan Burung

Diposting oleh Ali Sodikin | Label: | Posted On Sabtu, 03 Desember 2011 at 02.43

Cara Menjinakkan Burung
 Untuk menjinakkan burung sudah banyak CARA diberikan oleh para penghobi burung . Dalam proses wajar, burung bisa jinak dalam waktu relatif lama. Kalau mau agak cepet, kuncinyanya pada diri kita sendiri: sempat atau tidak. Kalau Anda sempat, lakukan hal-hal berikut ini.




Cara Menjinakkan Burung
 Jika anda memiliki burung yang terlalu liar, jangan justru anda tempatkan di tempat yang tersembunyi, karena anda takut burung akan menjadi panik. biasakanlah untuk menggantung sangkarnya di tempat yang agak rendah dan ramai, atau tempat yang sering dilalui orang berlalu-lalang, agar burung terbiasa dengan keramaian. Jika rumah anda berada di dekat jalan raya atau di perkampungan, biasakan menggantung burung kesayangan anda di halaman rumah ekat jalan. Namun hati-hati terhadap maling.
setelah burung mulai terbiasa dengan situasi tersebut, maka burung secara berangsur akan mulai terlihat jinak , dan setelah itu anda sudah bisa menggantang pada posisi dan ketinggian normal.

Cara Menjinakkan Burung Biasakan memandikan burung dengan cara dikaramba dengan waktu agak lama. Kalau dia nggak mau mandi sendiri, semprot pakai semprotan sampai basah kuyup. Nggak masalah dia kelabakan kesana-kemari saat disemprot. Benar-benar basah kuyup sampai menggigil kedinginan dan nggak kelabakan lagi. Biarkan dulu dia di karamba, sampai bulu agak kering. Tapi kalau Anda tergesa-gesa mau pergi, masukkan langsung ke sangkar juga nggak apa-apa, dan gantung di tempatnya. Kalau sempat, lakukan “pemandian” itu pagi dan sore hari.

Kosongkan tempat pakan menjelang malam. Biarkan pada pagi hari dia kelaparan. Dalam kondisi itu, sorongkan jangkrik dengan lidi di tangan kita. Kalau dia nggak mau mematuk jangkrik, tarik lagi. Lima atau sepuluh menit lagi kita lakukan hal sama. Kalau masih nggak mau, tunda lagi. Begitu seterusnya, sampai sekitar pukul 10.00. Kalau sampai jam itu belum mau juga, tinggalkan jangkrik di tempat pakan biar dimakan. Setelah dia makan satu jangkrik, sorongkan pakai lidi satu jangkrik lagi. Kita goda dia beberapa saat mau mendekat atau tidak. Begitu jangkrik disambar, kita coba lagi, sampai burung agak kenyang. Setelah itu tempat pakan kita isi dengan kroto (untuk murai dan kacer) satu sendok teh saja. Siang hari, kita coba-coba lagi memberi jangkrik dengan lidi, dan begitu pula sore hari. Setelah terbiasa dengan lidi, coba langsung diangsurkan dengan tangan. Proses ini kuncinya adalah membuat burung kelaparan dan merasa tergantung pada manusia dan “terpaksa” harus berani kepada manusia. Karena kuncinya membuat burung lapar, senantiasa kosongkan wadah pakan dan hanya beri secukupnya ketika sudah dilatih makan jangkrik yang kita tusuk lidi/langsung dari tangan kita.

Dunia Burung Kenari

Diposting oleh Ali Sodikin | Label: | Posted On Jumat, 02 Desember 2011 at 14.39

Dunia Burung Kenari
Di abad ini berternak kenari menjadi sangat popular di hampir seluruh negara Eropa dan seiring dengan berkembangnya kelompok kenari warna dan postur. Jenis pertama yang dikenal adalah kenari Saxon yang telah ada sejak abad ke-18 dan mungkin adalah cikal bakal Belgian Waterslager dan German Hartz Roller. Di evolusi terakhir dan hampir mencapai titik puncak, suara kenari sangat rendah dan kaya akan lagu roll (continuous). Kenari Saxon dan German Hartz Roller dengan cepat menyebar ke seluruh belahan dunia dan dikawin-silangkan dengan setiap jenis kenari lokal pada perkembangannya, hal ini menjelaskan mengapa kenari warna dan postur biasanya bernyanyi dengan variasi lagu yang dalam dan dengan banyak variasi roll, seperti nyanyian kenari liar. Di Spanyol terjadi hal yang sama dan leluhur kenari lokal di sana dikawin-silangkan dengan kenari Saxon selama abad ke-19 dan juga dengan German Hartz Roller di awal abad ke-20.
Pada waktu yang sama dimulailah sebuah proses panjang yang sulit untuk membuat kembali standar Timbrado, sehingga lagu floreado yang ‘baru’ juga ikut menjadi bagiannya dan, akhirnya, pakem 2002 diresmikan dengan menyimpulkan bahwa lagu Timbrado memiliki variasi setengah lamban (disebut discontinous dan semidiscontinous), hal ini membuktikan bahwa nyanyian Timbrado tidak terbatas, lebih baik dan variatif, terutama dengan irama lagu yang dibawakan dalam discontinuous. Pakem akan berubah seiring dengan kemajuan floreado dari waktu ke waktu terutama dengan berkembangnya burung ini ke seluruh belahan dunia dimana saat ini lebih dari 50% dari kenari ini adalah floreado dengan sedikit mempunyai variasi timbre dan roll; classic tidak lebih dari 20% dan menurun secara cepat. Sisanya berada di Eropa dan Amerika Selatan menunjukkan adanya kenaikan para pecinta burung ini yang mencoba menaikkan kualitas flourish dan variasi discontinuous lain dari nyanyian Spanish Timbrado, menyadari bahwa tidak ada jalan lain untuk berbuat seperti itu selain membuang setiap variasi discontinuous.

Nyanyian discontinuous (floreado) bukan hanya fesyen. Hal ini adalah cara asli kenari liar bernyanyi dimana kenari liar yang dipelihara akhirnya punah dan dikawin-silangkan dengan tidak benar. Jadi kita sekarang berusaha untuk membenarkan galur murni tersebut dan menyelidiki dimana hal ini malah membuat kita mendapatkan kesulitan untuk mengetahui. Kenari Timbrado bertambah maju dari tahun ke tahun sehingga dapat dikatakan kita belum menyentuh batas akhir dan jika dapat bertambah maju lagi kemungkinan besar batas akhir itu akan semakin terlihat, namun dengan demikian proses tanpa akhir kelihatannya lebih dimungkinkan karena kreatifitas burung ini benar-banar menakjubkan.
Hal pertama yang kita dengar ketika seekor burung meniupkan udara dari paru-parunya melalui pita suara adalah sebuah gabungan dari suara, diproduksi dengan getaran di membrane pita suara yang dengan sempurna disalin dan disuguhkan dalam sebuah lagu dengan variasi lagu dan not yang berbeda, bila diartikan dalam musik kita. Mereka menciptakan sebuah melodi sewaktu bernyanyi, menciptakan musik oleh karena kenyataannya suara tersebut terbuat dari tiga komponen dasar sebuah musik: irama, lagu dan kelarasan. Pada saat yang sama, kita dapat mengenal dan membedakan dengan jelas, dengan kesamaan suara, huruf vokal dan huruf konsonan yang membuat musik atau lagu yang berbeda yang disuarakan kenari sewaktu bernyanyi.

Ini adalah alasan yang kita anggap penting untuk melengkapi pengetahuan dari semua karakteristik yang menyertai suara sebagai bentuk fisik dan musik sebagai rangkaian suara. Komponen itu adalah komponen yang penting dari kenari penyanyi dan pengetahuan serta penggunaannya akan memberi kita pengertian yang lebih baik dalam penjelasan selanjutnya tentang lembar penilaian (score sheet) dan memberi kita pengetahuan yang lebih luas lagi dan membantu kita untuk menerangkan kepada orang lain.

Pertama kali yang harus dilakukan ketika kita akan melakukan proses penangkaran burung kenari adalah memilih calon indukan. Calon indukan inilah yang akan menentukan kualitas dari anakannya nanti. Apabila kualitas dari kedua indukannya tidak bagus maka anakan yang dihasilkannya pun tidak akan berbeda jauh dari indukannya.

Dalam memilih calon indukan sebaiknya pilihlah indukan Jantan yang memiliki beberapa kriteria seperti : Berbadan besar dan panjang, volume keras, irama yang dilantunkannya enak di dengar, memiliki variasi lagu, serta memiliki mental yang baik. Sementara untuk calon indukan betina carilah yang berbodi besar, panjang, volume keras, serta bermental baik. Lebih baik lagi apabila kualitas pejantan sudah terbukti di lapangan ini akan berpengaruh pada kualitas mental, lagu anakannya nanti.

Untuk menjodohkan sepasang kenari hal pertama yang perlu dilakukan adalah ; dekatkan kandang kenari betina dengan kenari jantan dalam beberapa hari. Atau bila kenari betina ketika didekatkan langsung menunjukkan sifat birahinya yaitu biasanya ditandai dengan ngriwik serta badannya sedikit turun (ngeper) maka kenari jantan bias langsung dimasukkan ke kandan kenari betina. Tetapi apabila kenari betina belum birahi maka harus ditunggu sampai benar-benar siap dan ini akan memakan waktu 2 – 3 hari paling cepat atau 1 – 2 minggu paling lama.

Bila keduanya sudah jodoh dan kenari jantan mau mengawini betina maka jarak 3 hari setelah kedua burung tersebut kawin, kenari betina akan segera bertelur. Persiapan yang harus dilakukan sebelum kenari betina bertelur adalah dengan menempatkan daun cemara angina yang sudah kering, bisa juga dengan sabuk kelapa pada kandang tersebut agar kenari betina segera menyusun sarang dan biasanya dibantu dengan kenari jantan. Namun agar mempermudah dalam proses pembuatan sarangnya harus kita bantu sedikit yaitu dengan menyediakan tempat sarang yang sudah banyak tersedia di kios-kios burung, atau dengan membuat sendiri kotak dari kardus atau tripleks. Pada kotak tersebut kita masukkan sedikit daun cemara kering atau sabuk kelapa agar kenari betina segera terpancing untuk membuat sarangnya.

Cara Perawatan Cucak ijo

Diposting oleh Ali Sodikin | Label: | Posted On Rabu, 30 November 2011 at 06.54

Cara Perawatan Cucak ijo
Sepertinya kurang sempurna bila Cucak Hijau berkicau tidak mengeluarkan gaya ngentroknya alias nglembre. Bila cucak hijau Anda ingin tampil ngentrok berikut ini saya memberikan tips seputar perawatan cucak hijau agar penampilannya semakin memukau ketika di lapangan.
yg perlu kita lakukan antara lain yaitu.
1. Pagi bila cuaca cerah  burung di keluarkan dari dalam rumah kemudian buka kerodong sangkar. biarkan berkicau.
2. burung mulai dimandikan dengan cara dimasukkan ke dalam bak keramba . Biarkan mandi sepuasnya. Dengan catatan kondisi cuaca baik.
3. burung dijemur. Berikan jangkrik sesuai ukuran biasanya , kroto 1 sendok teh . Buah diganti setiap hari dengan diselang-seling. Buah yang diberikan biasanya pisang dan apel.
4. Berikan ulat bumbung 1 ekor. pemberian ulat bumbung diberikan 3 x dalam 1 minggu.
5. Setelah burung dijemur sekita 2 - 3 jam (tergantung kondisi burung tersebut tahan jemur lama apa tidak). Turunkan sangkar lantas dianginkan beberapa menit setelah itu dikerodong.
6. Sore harinya sekitar Jam 15.00 atau 15.30. Burung siap untuk dimandikan lagi. Sama seperti pagi hari. Saat di jemur berikan jangkrik 3 ekor sambil di cek voor dan air minumnya.
7. Menjelang lomba (H-3) perlakuan mandi jemur sama, namun pemberian extra fooding seperti jangkrik di tambah pagi 7 - 10 ekor, sore 7 - 10. Berikan tambahan seperti ulat hongkong 3 ekor guna memacu daya tempur saat dilapangan.
8. Pada Hari (H-1) menjelang lomba , burung hanya dimandikan lantas dijemur extra fooding sama dengan point 7. Namun setelah dijemur dan anginkan kerodong sangkar hingga besok pagi.
9. Pada hari H sebelum berangkat , bersihkan kotoran, cek voor dan buah ganti yang segar. Berikan jangkrik 7 - 10 + ulat bumbung 1 + 3 ulat hongkong. Tanpa di Mandikan atau dijemur.


Orang bilang merawat cucak hijau itu tak gampang. Terutama menjaga stabilitas performanya. Sesekali nampil optimal, tapi pada lomba-lomba berikutnya lebih sering melempem. Namun, pesona cucak hijau ternyata tetap memikat hati kicaumania.

Terbukti dari jumlah peserta yang nyaris selalu penuh dari lomba ke lomba, bahkan setingkat latber sekalipun. Sebagai gambaran lagi, di Owen Award yang even baru akan digelar pada 3 Oktober yang akan datang, hingga berita ini ditulis, jenis cucak hijau semua kelas  sudah habis terpesan!

Salah satu “kelemahan” dari cucak hijau yang harus dipahami betul di antaranya adalah bulu mudah rontok. Kalau kaget, misalnya saat masih tidur dibangunkan paksa, bulu bisa jatuh. Bila itu terjadi menjelang lomba, biasanya burung juga lantas tak mau kerja.



Betul juga, di tempat yang baru, sang jagoan menjadi lebih mudah gacor dan gairah untuk bertarungnya muncul lagi.





Sementara itu untuk eksfood, bila cuaca mendung cukup dengan 5-10 biji ulat hongkong tetapi bila cuaca panas hanya membutuhkan 5 biji ulat hongkong. Pengontrolan tetap dilakukan, pada burung yang sangat agresif maka harus diberikan buah papaya untuk meredam panas dari ekstra fooding yang berlebihan, cukup hanya kita melihat 10 menit kondisi burung yang akan digantangkan di lapang, bila kurang agresif tinggal menambah fooding yang diperlukan.

Ditempel master

Cucak hijau adalah burung yang pelupa. Untuk memastikan lagu mainan cucak hijau tidak hilang, maka direkomendasikan untuk selalu menempel dengan master, baik selama di kamar sewaktu istirahat, saat dijemur, hingga saat dianginkan.



Ciri burung prospek

Cucak hijau memiliki sejumlah varian. Cucak hijau asal sumatera biosa dilihat dari body yang berukuran lebih kecil, warna hijaunya juga lebih muda. Sedangkan cucak hijau asal Jawa Timur seperti daerah Banyuwangi, bodi burung lebih besar dan panjang, warna hijaunya lebih tua.

Untuk memperbandingkan burung bakal yang prospek atau tidak, bukan ditentukan berdasar asal habitat tetapi melihat posturnya.

Burung prospek umumnya ditandai oleh bagian atas kepalanya jeprak. Jika bertemu lawan, sayapnya segera bergetar atau ngentrok. Bila ngentroknya hanya setengah, maka burung tersebut punya kebiasan membongkar lagu tetapi bila ngentroknya full biasanya burung hanya memiliki volume yang keras.



Jaga kestabilan

Menampilkan burung, di mana saja, ternyata memang tidak bias dipukul rata. Masing-masing memiliki karakter sesuai kondisioning yang dilakukan pada burung itu sejak awal. Yang jelas, penangan perlu ekstra hati-hati terutama saat menjaga kondisi di masa birahi.

Banyak jawara cucak hijau yang prestasinya timbul tenggelam karena tidak bisa menjaga kestabilannya saat burung dalam kondisi birahi.





Lantas, bagaimana kiat sang perawat menjaga kestabilannya hingga terus terjaga dengan performa yang sempurna? Padahal menurut Yudi, perawatnya, penanganan kesehariannya sangat sederhana.

Tidak perlu menggunakan kandang umbar, eksfood juga cukup jangkrik 5-5 ekor setiap harinya ditambah 2 ekor ulat bambu di siang harinya. Untuk kebutuhan buah diberikan pisang kepok diselingi apel merah. Kecuaii hari Senin, diberi papaya. “Untuk menurunkan birahinya agar jangan terlalu tinggi.
Keseharian burung ditempel parkit, dengan suara cerecetan panjang. Ini disesuaikan dengan lagu dasarnya yang memang nyerecet panjang. Beres mandi,   burung dijemur cukup 2-3 jam.

Untuk setting lapangan juga tidak perlu repot. Cukup ditambah eksfood jangkrik 5 ekor jangkrik, total jadi 15 ekor berikut ditambah sedikit kroto. Sebelum digantang burung di obok tangan, digoda agar terpancing birahinya naik. Setelah itu langsung digantang. Begitu ketemu lawan, burung langsung nge-figh, dengan materi lagu yang super komplet mulai dari isian srindit, tembakan celilin hingga lagu dasar parkit didukung volumenya yang tembus semakin mempertajam tonjolannya di lapangan.



Yang penting, kondisi burung dijaga dengan tidak menurunkannya setiap minggu, cukup selang-seling, dua pekan sakali. Itupun hanya di even-even penting.



Bahkan untuk menjaga kondisi burung agar jangan sampai terkena masa birahi akibat pengaruh burung lain, dia juga pantang cucak hijau saling melihat dengan burung lainnya, baik itu sejenis maupun burung isian. Jangankan burung sejenis, burung gereja liar saja jangan sampai mengganggu sehingga membuatnya jadi birahi.

Begitu dikeluarkan pagi burung langsung masuk bak mandi. Satu persatu burung dimandikan. Tanpa saling melihat. Beres mandi, burung di jemur dengan penempatan berjauhan. Untuk penjemuran dia kerap memafaatkan rumah tetangganya untuk numpang nitip jemur, agar saling berjauhan satu sama lain tidak saling melihat.

Masa penjemuran juga tidak terlalu lama, paling banter sampai pukul 10 pagi. Sedangkan untuk kebutuhan eksfood jangkrik disesuaikan dengan kebiasaan masing-masing burung. Karena satu sama lain memiliki karakter berbeda. Ada yang satu hari jangkriknya diberikan lebih dari 10 ekor tetapi ada yang kurang dari itu.

Begitu juga pemberian ulat maupun krotonya ada yang diberi ulat hongkong juga ada yang hanya diberikan sedikit kroto. Yang penting kebutuhan buahnya tetap terpenuhi sebagai pakan utama selain voer.



Khusus kandang umbarnya ini memang antik, sesuai jenis cucak hijau yang memiliki kebiasaan terbang vertical ke atas, kandang pun dibuat lebih tinggi. Ukuran lebar cukup 1,5 meter x panjang 2 meter x tinggi 2,3 meter. Posisi tangkringan di tempatkan di bawah dan atas. Penempatan umbaran relatif.

“Posisi umbaran sengaja dibuat terbang dari bawah ke atas atau sebaliknya, jenis cucak hijau kan berbeda dengan murai atau kacer yang terbang mendatang.
Tapi untuk cucak hijau yang baru mulai belajar diumbar harus melalui tahapan, dengan cara menempatkan posisi tangkringan diatur tidak langsung atas bawah. Intinya, mengorbitkan cucak hijau jawara menurut Rusdy adalah dimulai dari kualitas burung itu sendiri. Terutama materi lagu maupun kualitas volumenya.



Hindari rontok total

Apa yang terjadi jika cucak hijau dengan sengaja dirontokkan oleh pemiliknya. Maka yang terjadi kemudian cucak hijau stress dan rusak. Ya, cucak hijau yang dirontokkan dengan sengaja biasanya sulit sekali ditampilkan seperti sedia kala. Bisa membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk bias pulih.

Anehnya cucak hijau yang bagus di lapangan biasanya cucak hijau yang dalam kondisi sedikit rontok. Kondisi ini sebagai pertanda bahwa cucak hijau dalam kondisi top performa. “Cucak hijau yang sedang fit akan ditandai dengan rontok bulu sedikit-sedikit khususnya cucak hijau.

Beberapa pantangan buat cucak hijau sangkar tidak boleh diganti-ganti. Kalau sangkar yang sudah biasa dipakai tiba-tiba diubah, maka burung tersebut akan langsung macet. Hal yang juga mesti diperhatikan bagi pemain cucak hijau, untuk mempertahankan perfoma, jangan memelihara hanya satu ekor cucak hijau.


Sementara untuk makanan, cucak hijau tidak perlu ditakar. Terlebih lagi menjelang lomba, cucak hijau butuh ekstrafod jangkrik sebanyak-banyaknya. Semakin banyak mau makan maka akan semakin bagus penampilannya di lapangan. Terkadang kesulitan untuk memberikan makanan karena sesuatu sebab. Karena itu, perawatan harian akan menentukan kelahapannya ketika menjelang lomba. “Cucak hijau mesti dimandikan dulu baru dijemur dan tidak dianjurkan sebaliknya,” tutur Silas.



Burung setengah jadi, biasanya sudah teruji aman jika digandeng dengan burung lain. Berbeda dengan bakalan yang membutuhkan proses pendewasaan dan pelatihan turun ke lomba.




Soal lagu bisa dengan mudah diisi. Hal yang penting adalah bagaimana agar cucak hijau mau digandeng dengan musuhnya. Cucak hijau seperti ini biasanya punya karakter tersendiri dan bisa dicermati ketika digandeng di pasar.

Birds Canary Wharf | Vision of turning itself into a wildlife haven

Diposting oleh Ali Sodikin | Label: | Posted On Selasa, 29 November 2011 at 17.14

Birds Canary WharfBirds Canary WharfIn  the main tower of Canary Wharf lit up at night could act like a lighthouse, and pull in migrants from and wide. The list is truly astonishing. Here is something most birders can only dream of.

This is not first, you will want to find the latest UK nature reserves, but Canary Wharf, the rapid expansion of the Port of London office building is green.

This is not first, you will want to find the latest UK nature reserves, but Canary Wharf, the rapid expansion of the Port of London office building is green.
Canary Wharf's owners, some of the world's most powerful banks and law firms, plans to become a British wildlife is unlikely haven for wharf and buildings, dedicated, high-rise home.

In part by the Environment Agency to help clean up the success of the Thames, Canary Wharf pier network has slowly recovered, such as bream, carp, eel, trout, native fish populations.


Birds Canary Wharf
In turn, this has attracted waterfowl, such as cormorants, tufted ducks, moorhens, herons occasionally, most recently, mute swan family, and dozens of local amateur anglers and a lonely seal.

Now, Canary Wharf Management (CWM), has just been sold to Bank of America, Morgan Stanley-led consortium, is to embark on a program so that more wildlife friendly. Under the plan, the construction of new nesting and breeding grounds in the entire 86 acres of real estate.
Birds Canary Wharf
In the next few months, specially designed floating nest, birds will be installed at the pier, shallow "lagoon", let people see the fish will be created under the surface is full. A test site, adjacent to Millwall dock is tempting array of wildlife.

A few years ago, when a drain terminal, began construction of a new phase, about 1.5 tons of fish were rescued. Of which 20,000 fish, identified nine species, including sea bass, mullet, flounder, cockroaches, and smelting. read more at article souce: independent

Apa itu kenari af

Diposting oleh Ali Sodikin | Label: | Posted On at 16.44

As a breeder bird, we'll often hear the terms of the local and import Birds Canary, AF, F1, F2, and so forth. Some hobbyists are still confused by the term "F" here. The term "F" is, roughly speaking as a "descent". When the "F1"  means "descendant of unity", if "F2" it means "descendant of both", so the next. Other locusts but other depths, so the saying says, in other areas "F2" represent the results canary marriage with F1 F1.

In Yogyakarta in particular the "F2" means Birds Canary results with this type of marriage F1 broodstock. For example F1 females, the results of mating with a female local male Yorkshire, with Yorkshire. In conclusion, I became too confused which one is right or wrong. Finally, I do not focus on the term, but I focus on the quality of offspring. I think even this is still a mystery, whether hereditary or walnut type that matches the race in the country. But some kind of hybrid walnut with a local Yorkshire has proven accomplishments. Are we going to stop here? I personally answer: Will Never? The last few months I think the need for blood or it can be said to be kind or in the English language is called the strain.

If we marry F1 males with F1 females, we see there is a large and some small. This is because F1 is not the Final Strain! I've written in this bulletin, how Americans are finding a new walnut species which they called the American Singer Canary, from crosses between Border and Harzer. For example walnut Yorkshire, when mated with fellow Yorkshire Yorkshire it will produce a body size has been determined.

We know the type of small split of colorbred canary (the canary called holland, which makes me confused because of the birth in Indonesia aka native citizens but holland and walnuts are the type not only in Holland and that Holland found it also not a person!), Waterslager, Harzer, Lizard, Gloster, Taiwan, Fusan (China). Major types can be said to consist of: Yorkshire, Crested, Lancashire, Norwich, Border, Scotch Fancy, Belgi Bossu. In addition there is a kind of frill or feather back and its variants are among others: Parisian frill, frill Crested Alloys, Fiorino, North / South Dutch frill. And the types of canaries rare or unknown of our society such as Munchener, Japan Hoso and others. From the picture of the types of canaries can be drawn above the words that will be crossed with small type large type, we can read what you type will be crossed, take advantage of this to cover this weakness, and others. The current confusion is kind of what should be crossed? Surely this will be answered by experiment, try and error technique must be done because Would not err is human.
Canary breeds and crosses

Many questions arise from a variety of people who asked me what it's canaries AF? What is a walnut F1? And what is meant walnuts F1, F2 and F3? What is the difference AF walnuts, F1, F2 and F3? Many answers to this question and one of them will try to answer.
First thing to understand about the "F" alone could be interpreted as a descendant. If so F1 means merupakanketurunan to 1 while F2 is the offspring to 2 and so on. However, not all offspring produced by a pair of canary breeders may say so, the symbol "F" can be used if the results obtained from the offspring crosses walnuts, which means it is derived from cross-breeding between different types of walnut.
If starting from the basic laws of this F eat actually comes from the marriage between a pair of breeding. So maybe the picture is like this

    Marriage yorkshire walnut with local walnuts (walnut large with a small walnut) produced F1
    F2 produced from matings between walnut yorkshire (sire of F1) with walnuts F1
    Results of matings between F2 with walnut F1 produced into 3 or called F3. Another source says that walnuts can be produced F3 offspring of mating among F2
    Produced from walnut F3 F4 is mated with one parent of F2
    F4 offspring when mated with each other will produce offspring F4 F5. Descent into 5 or F5 can also be produced from the marriage between the F3 and F4
    If the F5 offspring mated with the parent of the offspring F4 F6 and it will generate what is called a fixed strain
    In addition, the breed is often called AF alien actually encountered in biological terms and may not even exist. But already the general circulation and at least necessary to explain that the walnut AF F1/F2/F3 Filial offspring resulting from (non-fixed type strain) mated to the local almonds or walnuts non-fixed strains in 3 levels ahead. In other words marriage among non-fixed strains will produce offspring called AF.

    If F1 x F1 hence the term generally referred to the phenotype of AF in which heredity indukannya will be reduced.
    If F1 is crossed with the local terms will be referred to as the descendants of local super indukannya where degradation of the properties will be more visible.
    If the local super-crossed with the local anakannya will be referred to as a local.


Today is a lot of debate about marriage is monohybrid where walnuts are not final sesema strains mated. For example, on the subject of the name of F1 x F1 offspring, some expressed the opinion that the outcome of the marriage was called AF. In other words the marriage of same-sex non-fixed strain called AF. This assumption is reinforced by the gene theory of heredity phenotypes are more faded if a fellow non-fixed strains mated, but the filial of fixed strains (eg Yorkshire) (F) located in front of the lifter usually is as prestige and is considered higher. However, some sources also noted that the F1 x F1 F2 is called, is based on the mean Filial F is hereditary, which is it kept?
Some breeders senior told me that we should not be too concerned about this because in Indonesia itself is still in its early stages, which means half way to name the descendants of the descendants of the chain of evidence needed in detail, and detail as well as abroad. As for some of the assumptions and ambiguity of the extreme confusion that developed among the breeders and hobbyists, for example, is like this:

 
    Birds Canary are crossed with blacktroat so-called Blacken anakannya, why do not commonly referred to as F1? This is because due to the developments canary breeders often cross strains that have been fixed or not fixed strains with blackthroat. If F1 ys x blackthroat then anakannya will be called what?
    If you are a breeder who focuses on fixed strain field then maybe we can prove the regeneration chain in detail, but if not then the assumption that circulate in the community now'm not one hundred percent wrong. So every farmer must account for the results of which can then be shown ternakannya where indukannya. Since we have been referring to the approach of a dominant gene broodstock strains then fixed on his way when crossing a fellow non-fixed strains will occur confusion we have experienced now.
So it would be better if we look real on the subject of the quality of the bird itself, which include posture, voice and character.

Anis Merah Susah Mabung

Diposting oleh Ali Sodikin | Label: | Posted On at 14.50

Anis Merah Susah Mabung
Pengaruh buruk pakan atau suplemen tambahan memang tidak seketika terlihat. Bisa jadi baru 3-6 bulan kemudian ketika Anda melihat tanda-tanda burung mabung tidak normal, maka itulah dampak pemberian pakan tambahan macem-macem selama ini, entah ketika burung itu di tangan Anda atau di tangan pemilik sebelumnya. Atau bisa jadi juga sehabis ditangkap di hutan sana agar tidak stres atau sakit-sakitan.
Setiap penghobi pasti pernah mengalami burung andalannya kesulitan saat mabung terutama anis merah. Berdasarkan pengalaman, salah satunya diakibatkan oleh lamanya dalam melakukan penjemuran. Selain itu dalam satu rumah jenis anis merah terlalu banyak sehingga burung yang sedang gacor terus menerus bunyi tanpa henti. Sehingga burung yang semestinya akan mengalami mabung (ngurak) menjadi terhambat.
Burung yang setiap minggunya tampil terus menerus tanpa henti turun lomba juga bias mengakibatkan susah mabung. Burung anis merah paling sensitive, peka dan muda stres sehingga dalam perawatan kesehariannya harus ekstra hati-hati dan teliti. Mungkin bias dijadikan solusi bagi anis merah yang susah mabung, bila burung jenis anis merah di rumahnya kebanyakan anis merah yang menunjukkan tanda-tanda sudah waktunya istirahat (mabung) harus dipisahkan di tempat lain agar tidak terdengar suara anis merah yang lain, selain dipisahkan dari yang lain mungkin bisa dicoba tidak dimandikan dan dijemur selama 3 hari, serta pemberian extrafooding dikurangi bila perlu selama 3 hari tersebut dikasih voor saja. Dan selama 3 hari itu pula anis merah harus dikrodong full tidak dibuka kecuali saat pemberian pakan dan minum.


memang sejauh mungkin kita harus menghindari asupan apapun di luar pakan harian dan minuman untuk burung. Masalahnya, karena burung kita sangat-sangat tergantung pada kita dalam memenuhi kecukupan gizi, nutrisi dan mineral, maka kita harus memilih yg terbaik untuk mereka. Yang tidak memberikan efek samping tetapi terbukti memang berfungsi sebagaimana kita harapkan.s ditangkap di hutan sana agar tidak stres atau sakit-sakitan.
Setiap penghobi pasti pernah mengalami burung andalannya kesulitan saat mabung terutama anis merah. Berdasarkan pengalaman, salah satunya diakibatkan oleh lamanya dalam melakukan penjemuran. Selain itu dalam satu rumah jenis anis merah terlalu banyak sehingga burung yang sedang gacor terus menerus bunyi tanpa henti. Sehingga burung yang semestinya akan mengalami mabung (ngurak) menjadi terhambat.
Burung yang setiap minggunya tampil terus menerus tanpa henti turun lomba juga bias mengakibatkan susah mabung. Burung anis merah paling sensitive, peka dan muda stres sehingga dalam perawatan kesehariannya harus ekstra hati-hati dan teliti. Mungkin bisa dijadikan solusi bagi anis merah yang susah mabung, bila burung jenis anis merah di rumahnya kebanyakan anis merah yang menunjukkan tanda-tanda sudah waktunya istirahat (mabung) harus dipisahkan di tempat lain agar tidak terdengar suara anis merah yang lain, selain dipisahkan dari yang lain mungkin bisa dicoba tidak dimandikan dan dijemur selama 3 hari, serta pemberian extrafooding dikurangi bila perlu selama 3 hari tersebut dikasih voor saja. Dan selama 3 hari itu pula anis merah harus dikrodong full tidak dibuka kecuali saat pemberian pakan dan minum.


memang sejauh mungkin kita harus menghindari asupan apapun di luar pakan harian dan minuman untuk burung. Masalahnya, karena burung kita sangat-sangat tergantung pada kita dalam memenuhi kecukupan gizi, nutrisi dan mineral, maka kita harus memilih yang terbaik untuk mereka. Yang tidak memberikan efek samping tetapi terbukti memang berfungsi sebagaimana kita harapkan.

Rahasia Burung Jawara

Diposting oleh Ali Sodikin | Label: | Posted On Jumat, 25 November 2011 at 14.22

Rahasia Burung Jawara
Banyak sekali keluhan mengenai kondisi burung yang sakit, tidak gacor, tidak mau “jalan” di lomba, tidak mau segera berproduksi ketika ditangkarkan dan sebagainya.

Umumnya, para penghobi burung tidak bisa menjelaskan secara pasti bagaimana awal mula hal itu terjadi. Kalau burung sakit misalnya, ada yang hanya menyebutkan burung nyekukruk, burung mengembang bulunya, burung cuma tidur alias ngantukan, burung pilek, burung batuk-batuk atau burung bersin-bersin, atau juga cuma menduga-duga burung cacingan, kreminan, burung kena kutu (kutuan) dan sebagainya.

Kalau misalnya sobat kicau mania menduga burung cacingan juga tidak bisa menyebutkan ciri-cirinya. Kadang cuma dibilang burung mencret, burung beraknya putih, burung beraknya cair, dan sebagainya. Memang harus kita akui, yang tepat untuk burung sakit harus tepat sehingga tepat pula pemberian obatnya.

Banyak sekali saat ini beredar obat untuk bangsa burung atau unggas di pasaran. Hanya saja, kebanyakan adalah obat untuk ayam atau jenis unggas yang biasa dipelihara orang. Obat khusus burung atau obat burung, tidak banyak diproduksi di dalam negeri.
 Malah ada beberapa di antaranya yang sifatnya perangsang bunyi burung. Ya, sifatnya sekadar doping — doping burung, yang akibatnya sering fatal. Suara burung bisa menjadi mengecil, suara burung bisa hilang, bahkan burung tak bisa bersuara. Kadang-kadang akibatnya lebih fatal lagi, burung mati, burung KO sia-sia.


Burung yang terlihat sakit-sakitan, nyekukruk, burung keluar air dari matanya (mata berair atau rembes) misalnya, kadang disebabkan oleh serangan cacing. Kadang pula, hal itu disebabkan oleh infeksi yang ditimbulkan oleh luka akibat gigitan kutu burung.


Anda pasti sangat paham, BURUNG JAWARA bagi penggemar kicauan hanya ada dua. Pertama, jawara untuk berkicau. Kedua, jawara untuk beranak-pinak. Titik, tidak ada koma.

Jawara berkicau artinya burung gacor, selalu berkicau, tak peduli di arena lomba ataupun di rumah. Jawara untuk beranak pinak berarti selalu bereproduksi dengan baik. Menghasilkan anakan banyak, menghasilkan uang.

Tahukah Anda bahwa burung Anda pun bisa seperti itu? Itu tentunya kalau Anda memahami dan mau melakukan hal utama yang dibutuhkan burung. Apa? Kuncinya hanya satu: burung harus sehat.

Tidak perlu dicari-cari alasan mengapa burung Anda tidak juga bunyi sehabis mabung, mabung tidak juga tuntas, macet setelah tarung, berhenti bertelor atau bertelor hanya satu, atau bertelor tiga tetapi tidak pernah menetas dan segudang alasan lain.
 Jawara berkicau artinya burung gacor, selalu berkicau, tak peduli di arena lomba ataupun di rumah. Jawara untuk beranak pinak berarti selalu bereproduksi dengan baik. Menghasilkan anakan banyak, menghasilkan uang.

Tahukah Anda bahwa burung Anda pun bisa seperti itu? Itu tentunya kalau Anda memahami dan mau melakukan hal utama yang dibutuhkan burung. Apa? Kuncinya hanya satu: burung harus sehat.

Tidak perlu dicari-cari alasan mengapa burung Anda tidak juga bunyi sehabis mabung, mabung tidak juga tuntas, macet setelah tarung, berhenti bertelor atau bertelor hanya satu, atau bertelor tiga tetapi tidak pernah menetas dan segudang alasan lain.

Jika burung Anda seperti itu, maka semua itu hanya menandakan satu hal: BURUNG ANDA TIDAK SEHAT!!

Ya, kembali lagi ingatlah satu prinsip dalam memahami burung: “Burung sehat pasti gacor, burung sehat pasti bereproduksi”.

SEHAT ITU SEPERTI APA?

Sehat itu ada dua. Sehat mental dan sehat fisik. Burung yang mentalnya drop, pasti macet atau kalau bunyi sangat-sangat tidak memuaskan. Itu sama juga dengan burung yang tidak sehat secara fisik. Pasti bermasalah sebagai kicauan dan juga bermasalah di kandang penangkaran.

Agar burung Anda sehat mental, jauhkan dari hal-hal yang membuat dia tertekan. Misalnya perilaku kasar pemelihara, burung lain yang lebih superior, dan predator bagi burung di sekeliling rumah, misalnya kucing, anjing dan juga tikus.

Agar burung Anda sehat fisik, hilangkan segala gangguan dan ancamannya.

Pertama, peralatan pemeliharaan. Pastikan tidak ada bagian runcing, tajam dan sebagainya yang memungkinkan burung Anda terluka.

Kedua, basmi segala parasit, mikroba dan virus yang mengganggu kehidupannya.

Ketiga, cukupi kebutuhan nutrisinya.

Hendaknya Anda ingat, bahwa gangguan dan ancaman segala macam mahkluk kecil tetapi berbahaya itu serta kekurangan nutrisi, tidak selalu kasat mata tanda-tanda kehadirannya.

Bisa jadi burung Anda terlihat mulus, juga gacor. Tetapi tiba-tiba saja sering berhenti bunyi secara mendadak. Anis merah misalnya, tiba-tiba saja berhenti teler alias oncling atau mletik, cucak ijo tidak njegrik bin jambul, atau kacer mbagong melulu alias nguda laut forever.

Anis merah mletik alias oncling, besar kemungkinan dia meraskan gatal akibat ada kutu di dalam kantung udara. Kutu di dalam kantung udara? Ya, ketahuilah itu adalah air sac mite atau tungau kantung udara.

Makhluk ini kalau berkembang biak masuk di lapisan bawah kulit dan utamanya di kantung udara burung. Kutu ini perlu dibedakan dengan kutu yang meloncat seperti caplak atau kutu yang merambat seperti gurem. Beda sekali.

Kutu ini, atau lebih tepatnya tungau, hanya bisa mati kalau Anda memutus rantai kehidupannya dengan memberikan pembasmian sistemik menyeluruh (dari luar seperti semprot, dari pencernaan melalui makanan atau minuman dan dari kulit dengan pengolesan di sekitar kantung udara).

Kalau cucak ijo yang seharusnya jegrik atau menjambul dan ngentrok, kok cuma tampil biasa atau bahkan tidak bunyi, mengapa? Itu kemungkinan besar dia kekurangan vitamin dan mineral, tetapi bisa juga karena gangguan parasit seperti halnya air sac mite dan juga cacing. Artinya, sebanyak apapun Anda memberi extra fooding, percuma saja kalau di dalam tubuh burung terdapat banyak parasit yang menggerogoti sari makanan dan juga darah burung.

Nah kalau kacer mbagong bagaimana? Ini sebuah rahasia yang barangkali perlu Anda ketahui. Kacer mbagong alias nguda laut sebenarnya adalah burung dengan “nafsu besar tenaga kurang”.

Jangan Anda bilang bahwa kacer Anda kecukupan vitamin, mineral, karbohidrat dan sebagainya kalau Anda hanya memberinya voer plus jangkrik atau kroto. Selain kandungan nutrisi dari pakan itu kemungkinan kurang atau tidak lengkap, bisa jadi semuanya diserobot oleh parasit dan kutu, caplak maupun tungau/air sac mite.

Cerintanya tentu tidak sampai di anis merah, cucak ijo atau kacer. Semua burung yang bermasalah, semuanya bersumber dari mata air yang sama: kesehatan dan kecukupan nutrisi.

Begitu juga dengan burung di penangkaran. Semua problem seperti tidak juga kawin meski kelihatan berjodoh, tidak juga bertelor meski sudah kawin, sedikit prosentase keberhasilan penetasannya, piyikan mati sebelum berkembang dan sebagainya dan sebagainya. Sumbernya hanya satu: tidak sehat, tidak peduli sesegar apapun kelihatannya burung Anda atau segacor apapun suaranya.

Kalau burung yang terlihat sehat saja sebenarnya banyak sekali menerima gangguan, apalagi burung yang terlihat tidak fit. Pasti dia gangguannya banyak. Bisa jadi dia mendapat gangguan dari segala arah yang tidak Anda sadari. Pertama dari lingkungan yang tidak ramah, kedua dari parasit yang menggerogoti sari makanan dan darahnya, ketiga karena kekurangan nutrisi.

Kasus itulah yang biasanya menimpa burung mabung tidak tuntas atau mabung tidak selesai-selesai atau bahkan burung dengan bulu yang sudah mengerak – kering, nyerit atau melintir-melintir tetapi tidak juga rontok.

Sudah pasti, Anda tidak senang dengan semua gangguan dan kekurangan nutrisi yang menimpa burung Anda. Bisa jadi Anda tidak pernah menyadarinya. Tetapi itulah sesungguhnya RAHASIA BURUNG JAWARA. Burung yang selalu gacor sebagai kicauan dan mendatangkan banyak anakan (alias uang) sebagai burung tangkaran.

Jika Anda sudah tahu semua rahasia itu, maka Anda kini tinggal bertindak. Pastikan burung Anda mendapatkan perlindungan menyeluruh dan memang begitulah seharusnya, bahwa hobi burung menjadi sumber rejeki dan kesenangan dan bukan menjadi beban yang berkepanjangan.

 pastikan burung Anda mendapatkan perlindungan menyeluruh dari segala macam momok yang menghantui para penghobi burung, baik untuk kicauan maupun untuk penangkaran. Gunakan perlindungan yang tidak membuat Anda bingung lagi untuk menentukannya.

Memilih bakalan burung Branjangan

Diposting oleh Ali Sodikin | Label: | Posted On Kamis, 24 November 2011 at 17.14

Memilih bakalan burung Branjangan
Tidak ada patokan khusus dalam memilih branjangan. Namun seorang penghobi dan juga pedagang burung mengatakan ciri-ciri branjangan yang baik antara lain bentuk fisiknya atletis, ekor dan badan panjang, mata tajam (menunjukkan petarung), bulu lembut seperti sutra sedangkan paruhnya bagai burung gelatik tapi agak bengkok sedikit ke bawah.

Ciri-ciri pejantan kenari yg isi

Diposting oleh Ali Sodikin | Label: | Posted On at 16.45

Meskipun menentukan jenis kelamin kenari bukan hal yang mudah dan mereka yang sudah berpengalaman pun banyak menemui kesulitan, tetapi ini ada tips yang bisa digunakan
Sejak usia 3 hari pembuluh vena di sebelah perut akan turun menuju “ vent ( lubang angin / dubur ) dan
akan menuju bagian depan dari “ vee “ yang ada dibagian depan “vent ,ini nampak pada burung kenari
jantan yang masih muda. Tapi pembuluh vena ini tidak akan tampak pada kenari betina. Walaupun pembuluh
ini ada di seluruh kenari jantan , akan lebih baik jika menganalisanya sebelum kenari jantan tersebut tumbuh
bulu
Pada 5- 8 hari ,ambil semua anak-anak kenari yang terdapat pada sarang yang sama (satu indukan ) taruh
ke handuk dan sejajarkan seperti posisi kuda balap yang ada pada pacuan kuda. Yang melompat paling jauh
adalah kenari jantan.
Burung- burung tersebut jika diperhatikan mempunyai pusat kaki bawah yang panjang sementara yang
lainnya punya 3 telapak kaki yang memiliki panjang yang sama. Salah satu yang memiliki pusat kaki yang
panjang akan sulit untuk bergabung dengan yang lain dan ini adalah kenari jantan. Kenari betina lebih mudah
untuk bergabung karena ketiga telapak kakinya memiliki ukuran yang sama.
Lihatlah bagian tulang belakang mereka. Di sepanjang tulang belakang kenari jantan warnanya lebih kaku dan
lebih pekat. Untuk yang betina warnanya kaku dan pekatnya tidak sampai sepanjang tulang belakang.
dengan cara itu bisa diidentifikasi.
Sebelum anaka-anak kenari tersebut berbulu. Liatlah ke bagian kepala mereka. Untuk yang jantan lebih pipih
(datar).Untuk yang betina lebih bulat.
Sekitar usia 6 – 7 hari anak2 kenari tersebut mulai membuka mata. Jika jantan maka matanya sejajar dengan
paruhnya. Untuk yang betina, letak mata diatas paruh yang menyebabkan tampilan kepalanya lebih bundar.
Ketika anak2 kenari diberi makan disarangnya oleh induknya .perhatikan tingkah laku anak2 tersebut. Yang
berdiri paling tinggi , teriak paling keras dan yang paling ingin diberi makan duluan itu berarti yang jantan.
Yang betina kakinya lebih pendek makanya mereka tidak berdiri tinggi dan karenanya mereka diberi makan
lebih sedikit dibanding yang jantan.
 Usia 28- 30 hari beberapa kenari2 muda terlihat mempraktekkan suara mereka untuk berkicau dengan baik.
Bukan yang paling awal berkicau itu yang terlihat paling baik, burung 2 tersebut hanya suka berlatih berkicau
lebih awal saja.
 Sekitar 5 bulan atau 5 bulan lebih 2 minggu, kenari jantan bisanya warnanya lebih terang. pada bagian
tertentu warnanya lebih tajam khususnya dibagian dekat kepala. Pusat kepala pada burung kenari betina
yang berwarna kuning akan menjadi sangat terang.
 Seandainya usia 6 bulan belum ketahuan jenis kalaminnya ,kenari2 yang dicampur diantara kenari2 maka.
Kenari betina akan duduk lebih rendah lebih dikarenakan struktur badannya. Dan juga biasanya kenari betina
akan berkelahi dengan kenari jantan ketika ingin berkicau atau mempraktekan suaranya.




Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Kenari.

    Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Kenari jantan dapat dilihat bentuk tubuh yang serasi, mengeluarkan suara cuit yang lebih nyaring dan keras. Pilihlah kenari jantan yang memiliki vent lebih besar dan panjang.

    Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang.

Burung pilek, dan sesak

Diposting oleh Ali Sodikin | Label: , | Posted On at 16.09

Burung pilek dan sesak
Jadi, kalau berdasarkan gejala yang tampak mungkin burung tersebut kena penyakit psitacosis atau bronchitis inteksiosa (radang saluran nafas) atau asma paru (asthma bronchiale). Kedua penyakit pertama menular, tetapi penyakit yang terakhir tidak menular karena hanya akibat alergi
Coba Anda perhatikan lingkungan akhir-akhir ini, hujan deras, angin kencang, ada renovasi bangunan sehingga banyak debu dan cat, mandi atau dimandikan secara berlama-lama (tidak segera dikeringkan), keadaan udara panas atau pengap, serta kurungannya digantungkan terlalu dekat dengan atap. Semua hal tersebut dapat menyebabkan stres yang kebetulan diperlihatkan sebagai asma.
Pemberian madu itu sendiri tidaklah salah karena madu kaya energi, vitamin, dan mineral, serta mudah dicerna. Barangkali yang salah caranya memegang dan waktu pemberian.
Dalam keadaan susah bernapas apabila bagian dadanya didekap atau digenggam maka kesulitan bernapas semakin parah. Di dalam mulut atau jalan napasnya mungkin terdapat lendir yang menghambat jalan napasnya. Dalam keadaan seperti itu apabila ditetesi madu kental akan menambah hambatan dalam mulut dan jalan pernapasannya.
Lendir yang keluar dan menumpuk dari sumber infeksi saluran pernapasan burung adalah penyebab utama burung sesak napas. Pada saat Anda melakukan pengobatan terhadap seumber infeksi, Anda juga harus membantu burung untuk bisa tetap bernapas dengan lancar. Bagaimana cara mengobati sumber infeksinya dan bagaimana pula membantu melonggarkan saluran pernapasan yang tersumbat lendir?
Bisa dipakai ke semua burung dan sy dah buktikan pada berbagai burung kicauan. Hasilnya akan terlihat dalam 3 hari. Burung sehat pun jika diberikan akan lebih gacor & lebih sehat dalam jangka waktu 3 hari. Dan obat ini bukan doping.
Obat ini sebenarnya adalah obat untuk kutu, dimana kutu banyak bersarang di bagian tengkuk pada burung. Pada bagian tersebut kebanyakan burung tidak dapat menjangkau untuk membersihkannya. Dan kutu tersebut tidak dapat hilang walaupun dijemur maupun dimandikan, hanya bisa mengurangi atau memperlambat berkembangbiaknya. Jika kutu tidak diantisipasi maka lama kelamaan kutu akan masuk ke pembuluh darah dan menyerang ke saluran pernafasan. Akhirnya burung terkena penyakit pernafasan atau yang sering kita sebut sakit nafas.
Jika obat sudah diteteskan maka kutu akan mati dan secara otomastis penyakit nafas pun juga akan sembuh dengan sendirinya. Karena obatnya juga menyerap ke pori-pori kulit (seperti balsem).

Penggunaannya :
Diteteskan pada tengkuk sebelah kiri dan kanan, masing-masing 1 tetes pada waktu malam hari. Setelah diteteskan usahakan burung dikrodong dan ditaruh ditempat gelap agar langsung tidur biar tidak membersihkan bulu tengkuk yang kena obat.
Agar obatnya bisa bekerja maksimal, besoknya burung jangan dijemur & dimandikan selama seharian penuh. Cukup ganti minum, makan dan bersihkan kotorannya, setelah itu krodong lagi sampai esok harinya.
Jika dalam 3 hari belum sembuh total bisa diulangi lagi. Waktu minimal pengulangannya 3 hari, karena obat bersifat panas.

Melatih burung makan voer

Diposting oleh Ali Sodikin | | Posted On at 15.17

Melatih burung makan  voer
untuk melatih burung makan voer

Perlu dilatih makan voer pakan burung. Caranya: Taburkan dan tekan voer di pisang atau kates. Kalau dia makan pisangnya, lama2 juga terbiasa dengan voernya dan nantinya akan mau makan voer.
Kalau itu kepodang tangkapan hutan, saya yakin dia mau makan pisang atau kates/pepaya. Kalau peliharaan sudah lama dan terbiasa hanya diberi ulat dan jangkrik, ya perlu dilatih lagi makan buah. Caranya, ya jangkrik atau ulat dikasihkan/ditekan ke buah pisang atau pepaya. Dalam tiga hari kemudian besar kemungkinan tanpa diberi jangkrik pun, kepodang akan mematuk dan makan buahnya.
Kalau sudah mau makan buah, barulah dilatih makan voer.

Merawat Branjangan lokal

Diposting oleh Ali Sodikin | Label: | Posted On Selasa, 22 November 2011 at 08.47

Merawat Branjangan lokal
Branjangan memiliki kerabat begitu banyak. Termasuk Alaudidae dengan 75 jenis dalam kerabatnya. Burung ini termasuk burung tanah, yang dalam istilah asingnya ’bushlark’ yang artinya burung semak kecil yang periang. Makanan utamanya biji-bijian, padi, serangga, dan pucuk tanaman muda. Jika sudah musim berkembang biak tiba, pada bulan Maret hingga September, dan masa puncak dari mulai Maret sampai Agustus, branjangan cepat sekali melakukan perkawinan dan bertelur hampir tiap bulan.

Di habitatnya branjangan menyukai tempat-tempat yang kering di kawasan tanah gersang atau setengah kering, rumput, stepa, kawasan berbatu karang dan gunung pasir. Biasanya di Jawa jika musim tebang tebu dan musim petik kedelai, branjangan selalu muncul dan membuat sarang di tempat-tempat kering dan bebatuan. Kicauannya yang nyaring dan kadang dengan gayanya yang ngelepr menjadi hiburan tersendiri bagi petani tebu.

Burung branjangan menyukai tempat-tempat yang kering di kawasan tanah gersang atau setengah kering, rumput, stepa, kawasan berbatu karang dan gunung pasir. Burung petengger (passerin) di atas batu ini, berasal dari benua Asia dan Afrika. Di Indonesia branjangan mudah berkembang di daerah Jawa, Irian Jaya, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara dan Bali. Salah satu jenis branjangan yang biasa dikenal di kalangan mania burung di Indonesia adalah Mirafra Javanica.

Saat ini Branjangan yang kita temui di pasaran sedikit sekali yang berasal dari tanah Jawa, yang terkenal dengan burung branjangannya yang baik. Namun saat ini branjangan yang ada di pasar banyak berasal dari daerah Nusa Tenggara maupun Sumatra.
Merawat Branjangan lokal
Burung branjangan merupakan salah satu burung kicauan yang pandai menirukan suara burung lain, meskipun sesungguhnya suara alasan (lagu aseli burung itu di alam) hanya terdiri dari tiga potongan lagu utama, yakni “tit” “cek” atau “cik” dan “tir”. Keistimewaan branjangan yang tidak dimiliki burung lain adalah kemampuannya berkicau sembari hovering (terbang di tempat). Di alam bebas, burung ini suka terbang secara memanjat (terus membumbung ke atas) sembari berkicau sampai tidak terlihat, dan tiba-tiba sudah meluncur sampai di tanah.
Di kalangan penghobi burung Indonesia, branjangan yang populer adalah yang berasal dari Pulau Jawa, khususnya khususnya Jawa Tengah (Petanahan dan Kali Ori) dan Jogja (daerah Wates). Burung dari kawasan ini memiliki ciri-ciri yang disukai penggemar branjangan. Antara lain adalah mental yang baik, body yang besar dan volume suara yang keras dan variasi suara yang beragam, serta corak batik atau warna yang menarik, kemerahan atau kekuningan.

Di Pulau Jawa, branjangan dibagi dalam beberapa daerah penyebaran, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.

Untuk wilayah Jawa Barat maka yang menjadi maskot bagi penggila Branjangan adalah yang berasal dari daerah Sapan. Burung dari daerah Sapan terkenal dengan suaranya yang nyaring melengking dan kristal, jambul juga menjadi ciri khas burung ini. (jambul patent).

Branjangan dari daerah Sapan jika dilihat dari fisiknya tidak terlalu besar hanya seukuran 12-13 cm. berbeda jika dibandingkan dengan branjangan dari daerah Jawa Tengah yang dapat mencapai ukuran tubuh 12-14 cm. Pola batik burung dari daerah Sapan cenderung berpola lebih gelap dengan corak batik yang berwarna hitam hampir serupa dengan branjangan yang berasal dari daerah NTB dan Sumbawa.

Sementara itu branjangan dari Sri Kayangan, Kulonprogo (Wates) berdaya tarik tinggi karena ciri fisik yang lebih besar dan memiliki warna dan pola batik yang lebih menarik. Sedangkan branjangan dari Nusa Tenggara mempunyai corak warna bulu yang lebih pekat. Ukuran tubuhnya juga tidak sebesar jenis branjangan dari daerah lain, seukuran 10-12 cm.

Ciri-ciri jantan bisa dilihat dari warna tubuhnya coklat agak tajam dan bulunya tebal. Begitu pula warna paruhnya hitam mengkilat. Jika bertemu burung sejenis muncul jambul dikepalanya agak panjang dan lebih gagah.

Branjangan betina warna bulunya agak kusam. Betina juga memiliki jambul, sehingga jangan terkecoh. Bedanya, jambul betina lebih pendek. Volume suaranya sama-sama keras, namun suara betina terputus-putus dan kurang variasinya.

Untuk membedakan jenis kelamin branjangan, bisa juga dilihat dari paruhnya. Pada branjangan jantan, paruh bagian bawah terlihat putih atau terang sementara yang betina terlihat gelap atau hitam atau kecoklatan.

Burung Branjangan (Mirafra Javanica) adalah burung dari bangsa Passeriformes dari famili Alaudidae yang terkenal dapat bernyanyi dengan indahnya. Kepiawaiannya dalam meniru suara burung lain serta gaya bertarungnya dengan cara mengepakan sayap (ngeper) semakin menambah kesukaan orang untuk memelihara burung ini.

Di alam bebas, Branjangan sering bernyanyi di atas kabel telpon atau batu atau pucuk pohon yang tinggi dan sesekali akan berkicau dengan pola seperti helikopter (hovering) untuk menunjukan daerah kekuasaan atau untuk menarik betinanya. Branjangan merupakan burung persawahan/ladang yang suka hidup di area terbuka berumput atau semak-semak yang tidak terlalu rimbun.

Dahulu tidak banyak orang yang tahu bahwa burung kecil dengan bulu kusam ini mempunyai suara yang indah dan pandai meniru suara burung lain, kecerdasannya dalam memaster suara burung lain akan membuat suara kicauannya menjadi beragam, suara burung Prenjak, Ciblek, dan burung Gereja akan mudah diadopsi oleh Branjangan.

Perawatan Branjangan yang relatif mudah membuat burung ini semakin diburu. Beberapa pelomba burung bahkan menjadikan burung ini menjadi burung “wajib” untuk master burung lombanya. Karakter suara Branjangan yang miji-miji akan memudahkan burung maskot mengadopsi suara Branjangan.

Branjangan yang sudah dapat memaster burung prenjak, ciblek, gereja tarung, cucak jenggot, love bird dan burung lain dan bermental baik akan memiliki harga yang lumayan fantastis. Dengan hanya memiliki satu ekor burung, maka cukup untuk memiliki bermacam suara burung lain.

Seiring dengan semakin banyaknya orang yang memelihara burung ini maka semakin banyak yang memburu Branjangan sehingga keberadaannya makin jarang terlihat. Pada era sebelum tahun 90-an masih banyak di pasar burung kita jumpai Branjangan dengan ciri-ciri yang saat ini disukai, seperti tubuh yang besar, berjambul dan bahkan kita akan dengan mudah mendapatkan piyikan dengan harga yang relatif terjangkau.

Seiring dengan minat penggemar burung kicauan yang berlomba memiliki burung ini, namun tidak diiringi dengan konservasi maka keberadaan burung ini semakin sulit didapat. Saat ini Branjangan yang kita temui di pasaran sedikit sekali yang berasal dari tanah Jawa, yang terkenal dengan burung branjangannya yang baik. Namun saat ini branjangan yang ada di pasar banyak berasal dari daerah Nusa Tenggara maupun Sumatera.

Menilik dari asal burung, bukan berarti burung yang berasal dari luar Jawa tidak baik, hanya saja burung yang berasal dari Jawa (khususnya Jawa Tengah daerah Wates, Petanahan dan Kali Ori) memang mempunyai ciri-ciri yang disukai oleh hobiest Branjangan. Mental yang baik, body yang besar dan volume suara yang keras dan variasi suara yang beragam, serta corak batik atau warna yang menarik, kemerahan atau kekuningan.
Di Pulau Jawa sendiri, Branjangan dibagi dalam beberapa daerah penyebaran, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.

Untuk wilayah Jawa Barat maka yang menjadi maskot bagi penggila Branjangan adalah yang berasal dari daerah Sapan.

Burung dari daerah Sapan terkenal dengan suaranya yang nyaring melengking dan kristal, jambul juga menjadi ciri khas burung ini. (jambul patent).

Lovebird dan penyakit snot

Diposting oleh Ali Sodikin | Label: | Posted On at 08.18

Lovebird dan penyakit snot
Sebagian besar penyebab kematian burung, langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh malnutrisi (kekuranglengkapan gizi) dan stres. Banyak pemelihara memberi makan burungnya cukup banyak kadang malah berlebihan, tetapi mutunya rendah dan monoton sehingga dapat terjadi defisiensi (kekurangan sesuatu zat nutrisi).

Gejala dan tanda-tandanya sebagai berikut:

- Mata Love Bird berair dan seperti selalu menangis.
- Bu…rung yang sakit selalu menggosok-gosokkan matanya ke tangkringan.
- Mata membengkak dan memerah disekitar kelopak mata bagian luar.
- Kotoran (feses) berwarna tidak normal, putih encer dan berbau tidak sedap.
- Nafsu makan turun drastis. Sehingga burung kurus, lemah dan selalu mengantuk.
- Dalam 2 minggu, burung burung yang sakit tersebut mati.
Pemberian obat antibiotik dan beberapa obat lain sudah ditempuh, tetapi hasilnya tetap sia-sia. Semua antibiotik yang diberikan sudah resistan dan malah membuat penyakit semakin parah menggerogoti burung.

Setelah kita analisa penyakit dan sample-sample yang ada, ternyata letak kesalahannya adalah:

1. Kandang yang tidak bersih.
2. Sirkulasi udara yang buruk.
3. Penggunaan obat antibiotika yang tidak tepat.

Solusi yang kita berikan adalah:
a. Selalu bersihkan kandang secara rutin dan berkala.
b. Semprot kandang dan semua ornamen kandang dengan disinfektan.
c. Perkuat daya tahan tubuh burung (imum) dengan pemberian multivitamin dan multimineral yang bermutu baik.
d. Untuk burung yang sakit, segera obati dengan obat antibiotika yang tepat sesuai penyakitnya.

Meminimalisasi risiko katarak pada burung

Diposting oleh Ali Sodikin | Label: | Posted On at 07.53

Meminimalisasi risiko katarak pada burung
Banyak sekali kawan KM yang mengeluhkan burungnya yang terkena katarak. Katarak merupakan salah satu "penyakit" yang biasa diderita burung. Penyebabnya macam-macam. Bisa karena faktor internal (makanan) dan faktor eksternal (cahaya silau).
Untuk yang pertama,  adalah kebanyakan UH.
Sedangkan yang kedua, yang merupakan pengalaman sejumlah kawan , adalah penempatan burung yang tidak tepat ketika menjemur ataupun menggantang.
Hindari menggantang burung di tempat yang dekat dengan sumber sinar yang membuat burung silau. Misalnya, jangan menggantang burung di dekat tembok (terutama bercat putih) yang memantulkan sinar matahari ke arah sangkar burung dan tempat2 lain yang sejenis.
Hindari menggantang burung di dekat lampu (misalnya ketika digantang di dalam rumah di malam hari). Sinar lampu yang terlalu dekat dengan burung, bisa membuat burung terlalu silau dan hal ini bisa menyebabkan burung terkena katarak.
Tambahan, perhatikan sekeliling tempat burung biasa digantang. Kalau ada warna2 yang terlalu cerah yang bisa membuat burung silau, maka perlu diubah atau gantangan burungnya yang dipindah.
Semoga bermanfaat.

Tips penjemuran burung kicauan

Diposting oleh Ali Sodikin | Label: | Posted On at 07.29

Tips penjemuran burung kicauan
Sinar matahari merupakan variabel penting dan bahkan utama dalam kehidupan burung, termasuk burung kicauan yang dipelihara para penghobi burung. Keperluan sinar matahari yang utama adalah untuk:

1. Pengubahan pro vitamin D menjadi vitamin D di dalam tubuh burung.
2. Membunuh jamur dan mikroba di sangkar dan di tubuh burung.
3. Menghangatkan tubuh burung.

Di luar ketiga hal itu, masih banyak kegunaan sinar matahari tetapi yang utama adalah ketiga hal tersebut di atas.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penjemuran:

1. Jemur dari waktu sepagi mungkin, bahkan kalau bisa sebelum waktu fajar sehingga sekaligus untuk pengembunan. Pengembunan bagus dilakukan untuk burung agar mereka bisa mendapatkan kesegaran udara pagi hari, yang diasumsikan kondisi udaranya masih bersih tidak terkena polusi debu siang hari.

2. Jangan lakukan penjemuran melewati pukul 09.00 karena selepas waktu itu sinar ultarviolet bisa membuat bulu burung rusak. Selepas waktu itu, bisa dilakukan untuk penanganan atau treatment khusus burung untuk tujuan tertentu misalnya lomba, membuat tambah gacor, lebih ramping dan sebagainya.

3. Jangan menjemur dengan sangkar dikerodong, khususnya untuk daerah panas. Penjemuran dengan sangkar burung dikerodong, bisa menyebabkan burung mendapat panas yang berlebihan. Burung bisa kekurangan oksigen dan bisa mati kepanasan. Untuk daerah dingin, hal ini bisa jadi tidak menimbulkan masalah serius.

Untuk penghobi yang bekerja pagi-malam

Untuk penghobi yang harus berangkat kerja pagi hari dan pulang sore hari, bisa menempatkan burung di tempat tertentu di mana burung mendapatkan sinar matahari dan pada sekitar pukul 09.00 sinar matahri sudah tertutup atap/dedauaan. Kalau kondisi tidak memungkinkan, maka lakukan penjemuran pada pagi hari minimal sepekan sekali (waktu libur dan sebagainya).

Sebelum atau sesudah dimandikan?

Kalau Anda mengeluarkan burung sejak subuh, maka burung bisa dimandikan dalam karamba pada pagi hari antara pukul 06.00 – 07.00 dan bisa langsung dijemur karena sinar matahri belum panas sehingga tidak membuat bulu mengkerut/keriting.

Kalau Anda memandikan selepas pukul 08.00, maka sebelum dijemur perlu diangin-anginkan dulu sehingga kondisi bulu sudah teratur rapi (dirapikan si burung sendiri).

Kalau Anda langsung menjemur setelah burung dimandikan dalam kondisi sinar matahari yang sudah panas, maka sebelum bulu sempat dirapikan burung, maka bulu sudah telanjur kering. Hal ini menyebabkan bulu menjadi keriting, tidak tertata rapi.

Soal menjemur apakah sebelum atau sesudah dimandikan, jika hal itu dilakukan semua pada pagi hari, maka tidak ada perbendaannya. Tetapi kalau dengan sangat terpaksa Anda hanya bisa memandikan burung setelah burung dijemur (belum sempat memandikan pada pagi hari misalnya), maka sebelum memasukkan ke karamba atau disemprot, pastikan burung sudah diangin-anginkan dulu sehingga suhu tubuhnya sudah turun.

Bagaimana jika kesempatan untuk memandikannya hanya pada sore hari? Nggak masalah, enjoy saja. Mandikan burung, diangin-anginkan dan dijemur dengan panas matahari sore (sebaiknya selewat kam 16.00 sehingga sinar matahari sudah tidak terlalu panas.

Benarkah penjemuran bisa mengurangi kegemukan?

Bisa dikatakan iya, tetapi hubungannya tidak langsung. Dengan burung dijemur, maka dia merasa panas dan kehausan. Dalam kondisi seperti ini burung akan lebih banyak minum ketimbang makan, dan karenanya konsumsi karbohidrat berkurang sehingga tidak banyak terjadi penumpukan lemak. Atau, burung bisa mendapatkan tenaga dari pembakaran lemak tubuhnya sehingga burung bisa menjadi lebih langsing.

Apakah penjemuran bisa membakar lemak? Nah hal ini hanyalah mitos. Tidak ada cerita bahwa sinar matahari bisa menyebabkan terjadinya pembakaran lemak di dalam tubuh. Cairan yang keluar dari tubuh burung yang dijemur bukanlah hasil pembakaran lemak tetapi cairan air. Itulah mengapa burung yang banyak jemur bisa terlihat singset karena dia tidak banyak mengonsumsi karbohidrat tetapi air.

Perlu ditekankan lagi bahwa burung akan mengeluarkan banyak energi yang bisa memacu pembakaran lemak (dengan asumsi ada pembatasan pakan) sehingga burung langsing adalah ketika dia banyak dimandikan. Dengan banyak dimandikan, maka burung akan banyak melakukan gerakan-gerakan menata bulu (didis-bahasa Jawa). Pada saat yang sama, untuk menghangatkan badan, burung memerlukan energi. Jika dari sisi pakan ada pengurangan karbohidrat, maka mau tidak mau burung akan melepas lemak di tubuhnya dan dibakar sehingga berubah menjadi energi. Maka menjadi langsinglah dia.

Jenis burung dan keperluan jemur

Masing-masing jenis burung memerlukan treatment yang berbeda dalam penjemuran. Hal itu disesuaikan dengan kebiasaan burung sejenisnya di alam.

1. Untuk burung-burung jenis anis, seperti anis merah atau punglor merah, anis kembang, anis macan; kacer poci atau sekoci dan kacer hitam, sulingan atau tledekan, jenis-jenis cucak, murai batu dan sebagainya, maka keperluan mereka untuk penjemuran relatif sedikit dibandingkan jenis burung pemakan biji-bijian.  Sebab burung jenis-jenis itu di alam sana hidup di antara pepohonan yang rindang dan tidak terbiasa berjemur berlama-lama.

2. Untuk burung-burung jenis pemakan biji seperti kenari, gelatik, branjangan, perkutut, derkuku, lovebird dan beberapa  burung paruh bengkok lain, bisa dilakukan penjemuran relatif  lebih lama ketimbang burung-burung jenis anis ataupun cucak. Bahkan dalam berbagai kasus, beberapa burung yang macet bunyi bisa diterapi dengan  penambahan waktu jemur diimbangi dengan banyak mandinya. Misalnya lovebird atau kenari, memerlukan panas yang relatif banyak.

Burung-burung pemakan biji umumnya hidup di padang rumput, ladang jagung, gandum, milet dan sebagainya yang merupakan daerah terbuka dan banyak kena sinar matahari.

3. Ada beberapa pengecualian dalam hal ini, misalnya untuk burung jalak suren, kakatua, pentet atau cendet dan beberapa burung lainnya. Burung jalak suren misalnya, meski dia bukanlah pemakan  biji tetapi pada habitat aselinya dulu dia selalu berada di persawahan atau rawa-rawa yang relatif mendapat banyak sinar matahari. Meski demikian, burung jalak suren tidak memerlukan penjemuran yang lama jika dipelihara di rumahan.

Sedangkan burung kakatua dan bebera jenis nuri, meskipun mereka pemakan biji-bijian tetapi mereka lebih banyak berasal dari habitat hutan dengan memakan biji-bijian dari pepohonan yang besar dan rindang.

Sedangkan untuk burung pentet atau cendet, dia adalah burung pemakan serangga dan bahkan juga makan burung lain yang lebih kecil (predator), terutama anakan di sarang. Di Bali sana misalnya, burung pentet atau cendet adalah musuh utama para pemilik penangkaran alam anis merah, selain ular dan biawak serta beberapa jenis hewan pemangsa anakan anis merah lainnya. Cendet atau pentet terbiasa bertengger di pucuk pohon yang tinggi atau bebatuan dan sebagainya ketika mengincar mangsanya. Dengan demikian pentet bisa tahan berjam-jam di bawah sinar matahari.

Ada beberapa pengecualian untuk beberapa jenis burung lain yang tidak saya sebutkan di sini. Tetapi, sementara ini dulu ya artikel tentang penjemuran untuk burung kicauan.

Grafik performa burung

Diposting oleh Ali Sodikin | Label: | Posted On Minggu, 20 November 2011 at 19.29

Grafik performa burung
Di kandang penangkaran (beda sekali dengan kondisi burung di alam), dalam kondisi normal dan cuaca mendukung, burung seperti murai batu (MB), cucakrowo (CR), jalak suren  (JS), kacer, anis kembang (AK)  dan sejumlah burung yang sudah banyak berhasil ditangkar lainnya, begitu anakannya diambil dari sarangnya, pada 5-7 hari kemudian sudah bertelor lagi dan mengeram lagi. Begitu seterusnya.
Di kandang penangkaran (beda sekali dengan kondisi burung di alam), dalam kondisi normal dan cuaca mendukung, burung seperti murai batu (MB), cucakrowo (CR), jalak suren  (JS), kacer, anis kembang (AK)  dan sejumlah burung yang sudah banyak berhasil ditangkar lainnya, begitu anakannya diambil dari sarangnya, pada 5-7 hari kemudian sudah bertelor lagi dan mengeram lagi. Begitu seterusnya.

Oleh karena itu, ada MB atau JS yang tidak membuat heran lagi kalau dalam waktu dua (2) bulan bisa menghasilkan 3 kali anakan.
Hitungannya adalah sebagai berikut:

Taruh saja burung bertelur pada hari ke 1, 2 dan 3 (atau bisa juga plus hari ke-4 kalau bertelor empat).  Kapan mengeram? Burung mengeram ya dimulai bersamaan pada hari pertama dia bertelor itu .

Setelah 14 hari sejak telor pertama keluar, anakan menetas. Pada hari ke-16 (2 hari setelah menetas), anak-anak burung diambil untuk diloloh secara “manual” oleh penangkarnya. Dalam kondisi normal terawat, pada hari ke-21 atau paling lama hari ke-23, burung indukan sudah bertelor lagi…begitu seterusnya.
Artinya apa? Burung di penangkaran bisa punya anak lagi dalam waktu 21 sampai 23 hari setelah anak-anak periode sebelumnya keluar sebagai telor.

Jika seandainya semua telor burung yang sedang dierami kita ambil, semua maka dalam waktu 5-7 hari kemudian burung sudah akan bertelor lagi dan mengeram lagi… begitu  seterusnya.
Hitungan ini tidak berlaku untuk lovebird (LB) yang masa mengeramnya 21 hari, atau kenari yang jarang untuk disuapi secara manual oleh penangkarnya (kecuali di banyak penangkaran kenari di Malang, yang para penangkarnya biasa menyuapi anakan2 kenari).
Untuk LB yang diperlakukan sama (anak-anaknya disuapi secara manual oleh penangkarnya), maka bisa menghasilkan keturunan setiap 28 hari (sampai sebulan) sekali.
Pada sejumlah penangkaran, dikenal apa yang disebut dengan indukan “babu”, indukan “pelayan” dsb. Istilah ini merujuk pada pasangan-pasangan burung tertentu yang dipelihara dengan fungsi menjadi indukan bagi burung yang ditangkarkan. Burung yang ditangkarkan dengan model inang pengasuh ini  umumnya adalah burung pemakan biji (kenari, LB,  perkutut, parkit dll).
Pemanfaatan inang pengasuh:

Misal kita punya pejantan kenari yorkhsire  (YS) dengan 5 indukan betina kenari colorbred di sangkar berbeda-beda. Nah, ketika ada betina yang “matang” secara seksual (ditandai dengan kloakanya yang terlihat memerah dan membengkak), maka YS  pejantan kita masukkan. Tak berapa lama kemudian akan terjadi 2-3 kali perkawinan.  Setelah itu YS diambil. Keesokan harinya dikawinkan lagi dan dipisah lagi . Demikian sampai betina bertelor.

Perlakuan demikian juga dilakukan ke betina lain secara bergilir. YS pejantan “digilir”? Iya…menurut Mas Kuwat, penangkar kenari di daerah Klewer, Kartosuro, hal itu tidak apa-apa dan biasa dia lakukan. “Tetapi YS diistirahatkan minimal 6 jam untuk setiap sesion pertemuan dengan betina-betina itu,” kata dia.

Cerita berlanjut… setelah para betina kenari itu genap bertelor 3 atau 4 butir, maka telor-telor mereka diambil dan dipindah ke para betina kenari yang dipelihara sebagai kenari pengasuh/ kenari pelayan/ kenari babu/ inang pengasuh. Oleh karena  tidak mengherankan kalau dalam kandang penangkaran untuk menghasilkan kenari F1, banyak dijumpai pasangan-pasangan kenari lokal yang sedang pada  mengeram. Mereka memang disetting untuk seperti itu, yakni menjadi inang pengasuh forever….

Itulah mengapa saya tidak heran kalau seorang penangkar kenari yang hanya punya 3 ekor YS pejantan  bisa memproduksi F1 sebanyak 50-an ekor per bulan heheheheh….

Cucakrowo: Beranak melulu…

Melanjutkan cerita tentang grafik perfroma, maka dalam kasus penangkaran cucakrowo (dalam kondisi normal tanpa gangguan), kondisi beranak pinak itu bisa berlangsung sepanjang bulan (sepanjang tahun) karena jenis cucak mengalami masa mabung dengan cara nyulam (tidak pernah rontok bulu secara berlebih).
Lain halnya misalnya dengan JS, MB, kacer, AK dan beberapa jenis burung lainnya yang ketika memasuki masa mabung akan berhenti berproduksi (terutama betinanya; jantan mabung kadang masih bisa membuahi).
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers