Grafik performa burung

Diposting oleh Ali Sodikin | Label: | Posted On Minggu, 20 November 2011 at 19.29

Grafik performa burung
Di kandang penangkaran (beda sekali dengan kondisi burung di alam), dalam kondisi normal dan cuaca mendukung, burung seperti murai batu (MB), cucakrowo (CR), jalak suren  (JS), kacer, anis kembang (AK)  dan sejumlah burung yang sudah banyak berhasil ditangkar lainnya, begitu anakannya diambil dari sarangnya, pada 5-7 hari kemudian sudah bertelor lagi dan mengeram lagi. Begitu seterusnya.
Di kandang penangkaran (beda sekali dengan kondisi burung di alam), dalam kondisi normal dan cuaca mendukung, burung seperti murai batu (MB), cucakrowo (CR), jalak suren  (JS), kacer, anis kembang (AK)  dan sejumlah burung yang sudah banyak berhasil ditangkar lainnya, begitu anakannya diambil dari sarangnya, pada 5-7 hari kemudian sudah bertelor lagi dan mengeram lagi. Begitu seterusnya.

Oleh karena itu, ada MB atau JS yang tidak membuat heran lagi kalau dalam waktu dua (2) bulan bisa menghasilkan 3 kali anakan.
Hitungannya adalah sebagai berikut:

Taruh saja burung bertelur pada hari ke 1, 2 dan 3 (atau bisa juga plus hari ke-4 kalau bertelor empat).  Kapan mengeram? Burung mengeram ya dimulai bersamaan pada hari pertama dia bertelor itu .

Setelah 14 hari sejak telor pertama keluar, anakan menetas. Pada hari ke-16 (2 hari setelah menetas), anak-anak burung diambil untuk diloloh secara “manual” oleh penangkarnya. Dalam kondisi normal terawat, pada hari ke-21 atau paling lama hari ke-23, burung indukan sudah bertelor lagi…begitu seterusnya.
Artinya apa? Burung di penangkaran bisa punya anak lagi dalam waktu 21 sampai 23 hari setelah anak-anak periode sebelumnya keluar sebagai telor.

Jika seandainya semua telor burung yang sedang dierami kita ambil, semua maka dalam waktu 5-7 hari kemudian burung sudah akan bertelor lagi dan mengeram lagi… begitu  seterusnya.
Hitungan ini tidak berlaku untuk lovebird (LB) yang masa mengeramnya 21 hari, atau kenari yang jarang untuk disuapi secara manual oleh penangkarnya (kecuali di banyak penangkaran kenari di Malang, yang para penangkarnya biasa menyuapi anakan2 kenari).
Untuk LB yang diperlakukan sama (anak-anaknya disuapi secara manual oleh penangkarnya), maka bisa menghasilkan keturunan setiap 28 hari (sampai sebulan) sekali.
Pada sejumlah penangkaran, dikenal apa yang disebut dengan indukan “babu”, indukan “pelayan” dsb. Istilah ini merujuk pada pasangan-pasangan burung tertentu yang dipelihara dengan fungsi menjadi indukan bagi burung yang ditangkarkan. Burung yang ditangkarkan dengan model inang pengasuh ini  umumnya adalah burung pemakan biji (kenari, LB,  perkutut, parkit dll).
Pemanfaatan inang pengasuh:

Misal kita punya pejantan kenari yorkhsire  (YS) dengan 5 indukan betina kenari colorbred di sangkar berbeda-beda. Nah, ketika ada betina yang “matang” secara seksual (ditandai dengan kloakanya yang terlihat memerah dan membengkak), maka YS  pejantan kita masukkan. Tak berapa lama kemudian akan terjadi 2-3 kali perkawinan.  Setelah itu YS diambil. Keesokan harinya dikawinkan lagi dan dipisah lagi . Demikian sampai betina bertelor.

Perlakuan demikian juga dilakukan ke betina lain secara bergilir. YS pejantan “digilir”? Iya…menurut Mas Kuwat, penangkar kenari di daerah Klewer, Kartosuro, hal itu tidak apa-apa dan biasa dia lakukan. “Tetapi YS diistirahatkan minimal 6 jam untuk setiap sesion pertemuan dengan betina-betina itu,” kata dia.

Cerita berlanjut… setelah para betina kenari itu genap bertelor 3 atau 4 butir, maka telor-telor mereka diambil dan dipindah ke para betina kenari yang dipelihara sebagai kenari pengasuh/ kenari pelayan/ kenari babu/ inang pengasuh. Oleh karena  tidak mengherankan kalau dalam kandang penangkaran untuk menghasilkan kenari F1, banyak dijumpai pasangan-pasangan kenari lokal yang sedang pada  mengeram. Mereka memang disetting untuk seperti itu, yakni menjadi inang pengasuh forever….

Itulah mengapa saya tidak heran kalau seorang penangkar kenari yang hanya punya 3 ekor YS pejantan  bisa memproduksi F1 sebanyak 50-an ekor per bulan heheheheh….

Cucakrowo: Beranak melulu…

Melanjutkan cerita tentang grafik perfroma, maka dalam kasus penangkaran cucakrowo (dalam kondisi normal tanpa gangguan), kondisi beranak pinak itu bisa berlangsung sepanjang bulan (sepanjang tahun) karena jenis cucak mengalami masa mabung dengan cara nyulam (tidak pernah rontok bulu secara berlebih).
Lain halnya misalnya dengan JS, MB, kacer, AK dan beberapa jenis burung lainnya yang ketika memasuki masa mabung akan berhenti berproduksi (terutama betinanya; jantan mabung kadang masih bisa membuahi).

Comments:

There are 0 komentar for Grafik performa burung

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers